Shutter count (SC) adalah jumlah berapa kali tombol shutter kamera kita dipencet dan menghasilkan sebuah foto yang dihitung dari saat penggunaan pertama kali sampai saat terakhir kali digunakan untuk memfoto. Kenapa kita perlu mengetahui jumlah shutter count sebuah kamera DSLR ? Yup, setidaknya ada 2 manfaat jika kita mengetahui jumlah shutter count sebuah kamera DSLR.
Pertama, kita bisa tahu sampai dititik mana kamera kita akan tetap bekerja dengan baik. Kenapa begitu ? Yup, shutter count ini bisa kita analogikan seperti total kilometer yang telah dilalui kendaraan bermotor. Saat kilometer pada motor/mobil mencapai titik tertentu maka kemungkinan mekanisme fungsi kerja motor/mobil akan terganggu. Hal tersebut juga berlaku pada mekanisme kerja kamera karena pada saat kita menekan tombol shutter maka beberapa fungsi mekanis pada kamera akan bekerja sampai pada tahapan dihasilkannya sebuah foto. Nah komponen mekanis kamera tersebut tentunya memiliki batasan maksimal pemakaian. Kamera DSLR yang baik memiliki standar shutter count sekitar 100.000 kali, dengan kata lain kita bisa menghasilkan sekitar 100.000 foto dari satu kamera DSLR tanpa adanya gangguan mekanis yang muncul pada kamera DSLR kita. Untuk mengetahui perkiraan batas maksimal shutter count kamera, kita dapat mengeceknya pada situs the-digital-picture. com atau olegkikin. com/shutterlife/.
Kedua, informasi jumlah shutter count ini bisa jadi bahan pertimbangan saat kita akan membeli kamera bekas. Dengan mengetahui jumlah shutter count kita bisa memprediksi sampai kapan kamera bekas tersebut berfungsi dengan baik. Sehingga kita bisa menawar harga kamera bekas tersebut sesuai dengan fitur, kelengkapan, kondisi kamera serta umur pakai kamera.
Apa yang terjadi saat kamera memasuki batas maksimal shutter count ?
Saat shutter count sudah maksimal maka fungsi mekanis komponen yang berjalan saat tombol shutter ditekan akan mengalami gangguan atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Jika sudah seperti itu maka hal yang bisa dilakukan adalah mengganti komponen shutter yang bermasalah. Biaya untuk perbaikan komponen shutter ini biasanya disekitaran Rp. 400rb-an atau lebih tergantung merk kamera dan kondisi kerusakan.
Lalu bagaimana cara mengetahui jumlah shutter count sebuah kamera ?
Ada beberapa cara untuk mengetahui shutter count sebuah kamera yang cukup mudah untuk kita lakukan.
1. Menggunakan exif viewer online (web based)
Exif vierwer adalah program untuk membaca data suatu hasil foto raw kamera yang mana data dari shutter count ini juga akan terbaca dan ditampilkan oleh exif viewer dan cara ini dapat kita lakukan secara online melalui website seperti :
http://regex.info/exif.cgi (gratis)
http://eoscount.com/ (berbayar)
http://nikonshuttercount.com/ (gratis)
http://camerashutter.com/ (gratis)
http://shuttercounter.com/ (gratis)
2. Menggunakan exif viewer versi dekstop
Untuk cara ini kita bisa mendownload exif viewer versi dekstop dari link website berikut
http://www.ideiki.com/astro/ (untuk Windows – gratis)
http://www.astrojargon.net/EOSInfo.aspx (untuk Windows – gratis)
http://www.opanda.com/en/iexif/ ( untuk Windows – gratis )
http://www.cocoawithchurros.com/iexifer.php ( untuk Mac – berbayar )
3. Menggunakan exif viewer android apps
Bisa dicari di google playstore pada smartphone android.
Dari ketiga cara diatas, semuanya telah saya coba satu persatu namun hanya metode nomor 2 yang dapat bekerja untuk membaca data shutter count kamara DSLR Canon 60D yang saya gunakan. Prediksi saya dari sekian banyak aplikasi exif viewer diatas sepertinya hanya dapat membaca foto dari beberapa tipe kamera tertentu dan kebetulan hasil foto saya terbaca data exif shutter countnya dengan menggunakan aplikasi exif viewer versi dekstop dari ideiki.com yang bernama Astro Photography Tool.
Proses diatas adalah cara yang saya gunakan saat akan menjual kamera 60D titipan teman, sebagai seller yang baik kita harus menampilkan segala informasi penting terkait barang yang kita jual meliputi kondisi kelengkapan barang serta informasi khusus seperti shutter count ini agar kedua pihak seller maupun buyer tidak ada yang merasa dirugikan, namun lebih penting lagi kita sebagai pemilik kamera DSLR bisa memprediksi kapan kamera yang kita gunakan akan mengalami gangguan pada fungsi shutter-nya sehingga kita bisa mempersiapkan budget / action yang akan kita lakukan saat kamera sudah mendekati limit shutter count maksimalnya.